Gunakan Router Murahan, Bank di Bangladesh Dibobol Hingga 80 Juta USD

Friday, April 29, 2016 | | 1 comments

Pengadaan infrastruktur dalam sebuah operasional di suatu perusahaan memanglah sangat penting. Apalagi digunakan untuk operasional perusahaan dalam sekala besar, pastinya infrastruktur yang memadai diperlukan untuk menunjang aktifitas sebuah perusahaan. Namun apa jadinya bila sebuah bank ternyata menggunakan router dengan harga tidak sampai 200.000 Rupiah alias 10 USD?

Baru-baru ini disebutkan bahwa bank yang terletak di Bangladesh merugi cukup besar. Dilansir dari BBC, Senin (25/4/2016), dikatakan bahwa bank sentral di Bangladesh merugi hingga 1 triliun Rupiah. Hal ini lantaran bank tersebut menggunakan router murahan pada jaringan yang menghubungkan ke jaringan keuangan global. Tidak hanya menggunakan router murah, dikatakan juga bahwa router yang digunakan ini adalah router bekas.

Disinyalir hal inilah yang membuat bank tersebut merugi mencapai 1 triliun Rupiah, karena digasak oleh para hacker alias peretas. Kasus ini terjadi pada bulan Februari lalu, dimana para peretas berhasil masuk ke jaringan utama bank sentral Bangladesh melalui router murahan tersebut. Lalu para peretas ini mendapatkan hak istemewa melalui perangkat roter tersebut, dan mengirimkan sejumlah uang ke beberapa rekening.

Yang membuat para peretas ini diketahui oleh pihak bank adalah, mereka salah dalam pengejaan nama saat hendak mengirimkan uang, sehingga membuat aksi ini diketahui oleh pihak bank. Kabarnya, para peretas ini mentargetkan pencurian hingga senilai 1 miliar USD, namun karena diketahui oleh pihak bank, mereka hanya mampu mengambil 81 juta USD atau setara dengan 1 triliun Rupiah.

Setelah dilacak, uang yang dicuri tersebut kabarnya dikirimkan ke beberapa rekening di Filipina yang rata-rata menuju ke tempat judi atau kasino. Hingga saat ini, sebagian uang tersebut kabarnya belum pulih dan masih dalam tahap penyeledikan.

Pakar keamanan bank dari berbagai negara pun mengatakan hal yang sama, dimana seharusnya bank ini setidaknya menggunakan perangkat router yang lebih terjamin dengan mengeluarkan uang yang tidak seberapa. Terlebih lagi firewall, untuk menghambat akses para peretas masuk ke jaringan utama bank tersebut.
READ MORE - Gunakan Router Murahan, Bank di Bangladesh Dibobol Hingga 80 Juta USD

Bahasa Pemrogaman BASIC Telah Berusia 50 Tahun

Thursday, July 17, 2014 | | 1 comments

Saat ini, berbagai jenis bahasa pemrograman digunakan untuk membuat sebuah software. Namun di zaman dulu, jumlah bahasa pemrograman yang ada masih terbatas. Dan salah satu bahasa pemrograman yang sudah berkembang cukup lama sejak tahun 1964 adalah BASIC, tepatnya pada tanggal 1 Mei 1964.

Dan kini, bahasa pemrograman tersebut resmi telah merayakan ulang tahunnya yang ke-50. Bahasa ini pertama kali dikembangkan oleh John G Kemeny beserta Thomas E Kurtz yang berasal dari Dartmouth College, Hannover, New Hampshire, Amerika. Dua pencipta bahasa pemrograman ini merupakan seorang profesor di bidang matematika.

Pada tahun 1970an dan awal tahun 1980an, bahasa pemrograman ini pun mengalami perkembangan. Terlebih pada rentang waktu ini, komputer personal mulai dijual di pasaran dan banyak orang yang mulai membangun program untuk dijalankan di dalam komputer. Salah satunya adalah Paul Allen bersama Bill Gates yang pada waktu itu mendirikan Microsoft. Keduanya pun membuat versi baru dari BASIC yang disebut dengan nama Altair BASIC.

Namun kini BASIC mulai ditinggalkan oleh para programmer. Terlebih setelah Microsoft memperkenalkan sistem operasi Windows. Meski begitu, tetap ada segelintir orang yang masih ingin terus mempelajari bahasa pemrograman ini agar tidak tergerus zaman.
READ MORE - Bahasa Pemrogaman BASIC Telah Berusia 50 Tahun

Algoritma Dijkstra

Friday, June 20, 2014 | | 1 comments

Sekilas Tentang Algoritma Dijkstra

Pada tahun 1959 sebuah tulisan sepanjang tiga halaman yang berjudul A Note on Two Problems in Connexion with Graphs diterbitkan pada jurnal  Numerische Mathematik. Pada tulisan ini, Edsger W. Dijkstra adalah seorang ilmuwan komputer berumur dua puluh sembilan tahun mengusulkan algoritma-algoritma untuk solusi dari dua masalah teoritis graf dasar : the minimum weight. Algoritma Dijkstra untuk masalah jalan terpendek adalah satu dari algoritma-algoritma paling ternama pada ilmu komputer dan sebuah algoritma paling popular pada oparasi pencarian. Implementasi algoritma dijkstra pada ilmu komputer antara lain adalah pada link-state routing protocol, OSPF dan IS-IS.
Pada literatur tersebut, algoritma ini sering digambarkan sebagai sebuah algoritma yang rakus / tamak. Contohnya, buku Algorithmics (Brassard and Bratley [1988, pp. 87-92] )mengulas ini pada bab tersebut dengan judul Greedy Algorithms. Encyclopedia of Operations Research and Management Science (Gass and Harris [1996, pp. 166-167]) menggambarkan algoritma ini sebagai sebuah "node labelling greedy algorithm " dan sebuah algoritma yang tamak digambarkan sebagai "a heuristic algorithm that at every step selects the best choice available at that step without regard to future consequences " (Gass and Harris [1996, p. 264]).

Definisi Algoritma Dijkstra

Pada dasarnya, algoritma ini merupakan salah satu bentuk algoritma greedy. Algoritma ini termasuk algoritma pencarian graf yang digunakan untuk menyelesaikan masalah lintasan terpendek dengan satu sumber pada sebuah graf yang tidak memiliki cost sisi negatif, dan menghasilkan sebuah pohon lintasan terpendek. Algoritma ini sering digunakan pada routing.
Algoritma dijkstra mencari lintasan terpendek dalam sejumlah langkah. Algoritma ini menggunakan strategi greedy sebagai berikut :
Untuk setiap simpul sumber(source) dalam graf, algortima ini akan mencari jalur dengan cost minimum antara simpul tersebut dengan simpul lainnya. Algoritma juga dapat digunakan untuk mencari total biaya (cost) dari lintasan terpendek yang dibentuk dari sebuah simpul ke sebuah simpul tujuan. Sebagai contoh, bila simpul pada graf merepresentasikan kota dan bobot sisi merepresentasikan jarak antara 2 kota yang mengapitnya, maka algoritma dijkstra dapat digunakan untuk mencari rute terpendek antara sebuah kota dengan kota lainnya.
READ MORE - Algoritma Dijkstra

Smartfren Pindah Frekuensi ke 2,3 GHz

Saturday, June 7, 2014 | | 1 comments

Nasib Smartfren di frekuensi 1.900 MHz akan segera diputuskan Kementerian Kominfo. Operator seluler CDMA itu dalam waktu dekat harus siap-siap pindah agar tender 3G di 2,1 GHz bisa segera digelar.

“Tahun ini harus ada keputusan soal Smart Telecom. Kita harapkan dalam dua bulan ini sudah bisa ada keputusan. Soalnya di kuartal keempat itu kita akan gelar tender blok 3G yang ditarik dari XL dan Axis,” kata Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos Informatika Kementerian Komunikasi Muhammad Budi Setiawan di sela Indonesia Cellular Show 2014 di Jakarta.

Menurutnya, Smart rencananya akan dipindahkan ke frekeunsi 2,3 GHz agar blok 3G yang akan dilelang pemerintah bersih dari interferensi sinyal CDMA milik Smart Telecom.

“Nanti akan dikeluarkan Keputusan Menteri (KM) soal Smart Telecom ini. Mereka akan tetap memiliki lisensi seluler nasional dan kepemilikan frekuensinya kita berikan ideal agar bisa kompetitif. Sepertinya di bawah 30 Mhz nanti,” jelasnya.

Menurutnya, pindahnya Smart Telecom ke 2,3 GHz tak akan menganggu pemain eksisting di frekuensi itu karena para pemain Broadband Wireless Access (BWA) sudah lebih dulu menempati dan menggelar teknologi netral.

“Smart Telecom itu nanti ada masa transisi dua tahun, jadi secara waktu pemain lama bisa berbuat banyak,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur & CTO Smartfren Merza Fachys mengaku tak bisa berbuat banyak jika memang akan dikeluarkan keputusan menteri terkait nasib Smart Telecom di 1.900 Mhz.
"Kalau memang seperti itu, masa kita menolak. Kita kan sudah siapkan kajian juga antisipasi soal migrasi ini," katanya.

Merza mengingatkan, Smart Telecom tetap membutuhkan alokasi frekuensi minimal 30 Mhz jika dipindahkan ke 2,3GHz agar bisa melayani pelanggan setara dengan jangkauan yang ada sekarang.

:Kita akan gelar TDD Long Term Evolution (TDD LTE) dimana frekuensi itu dilihat satu blok 10 MHz. Kalau diberikan 20 MHz, itu terlalu kecil," jelasnya.

Lebih lanjut Merza mengatakan, migrasi ini hanya berlaku untuk Smart Telecom, bukan Mobile-8 yang berada di 850 MHz.

"Kami (Smart Telecom dan Mobile-8) masih dua entitas berbeda. Jadi, tak benar nanti di 2,3 GHz hanya untuk data, itu juga akan digunakan untuk suara dan SMS," tegasnya.
READ MORE - Smartfren Pindah Frekuensi ke 2,3 GHz

Kakao Talk Lakukan Merger Dengan Daum

Wednesday, May 28, 2014 | | 1 comments

 Perusahaan pemilik aplikasi chat Kakao Talk, Kakao, membuat keputusan mengejutkan dengan melakukan aksi merger dengan salah satu perusahaan internet terbesar di Korea Selatan, Daum. Daum merupakan portal web kedua terbesar di negara Korea.

Keputusan yang mengejutkan ini diumumkan oleh Daum, namun perusahaan tersebut mengatakan pengumuman secara resmi akan dilakukan dua layanan asal Korea Selatan tersebut sebelum 1 Oktober mendatang.

Kakao Talk memang meraksasa di Korea Selatan, jumlah pengguna mereka tercatat sebesar 140 juta anggota, dan 90% adalah pengguna di negerinya sendiri. Di Korea Selatan, KakaoTalk adalah nama yang sudah sangat besar. Tahun lalu mereka menghasilkan pemasukan USD 203 juta dan keuntungan USD 59 juta, dan sebagian besar diperoleh dari penjualan sticker dan produk-produk yang berhubungan dengan game.

Kendati cukup mendominasi di Korsel, Kakao Talk sejatinya masih kalah mentereng dengan Line dan WeChat yang begitu dominan di pasar luar negeri seperti Asia, Amerika Latin, dan Eropa. Keduanya mempunyai jumlah anggota masing-masing 400 juta pengguna dan 390 juta pengguna.




READ MORE - Kakao Talk Lakukan Merger Dengan Daum

Silahkan masukkan link anda di sini,, dan jangan lupa pasang link balik