1. Bentuk
Antena horn sektoral bidang-E adalah antena celah (aperture antenna) berbentuk piramida yang mulutnya melebar sejajar dengan arah bidang listrik (E) dengan berbasis saluran pandu gelombang (waveguide). Antena horn sektoral bidang-E yaitu antenna horn berbentuk persegi. Dimensi pelebaran ini dinyatakan dengan b1. Antena ini dicatu oleh saluran pandu gelombang persegi (rectangular waveguide) dengan dimensi penampang a x b (a = panjang penampang; b = lebar penampang). Dimensi dari bidang medan magnet sama dengan panjang penampang saluran pandu gelombang. Antena jenis ini umumnya dioperasikan pada frekuensi gelombang mikro (microwave) di atas 1.000 MHZ. Pengarahan radiasi (directivity) dari antena ini selain tergantung dari dimensi saluran pandu gelombangnya, juga pelebaran mulut horn ke arah medan listrik-nya (jarak dari ‘virtual apex’ ke bidang aperture-nya = R dan panjang pelebaran bidang aperture ke arah medan listrik = B), hingga mencapai akumulasi ‘pase error’ yang domain untuk menghasilkan harga pengarahan radiasi yang optimum.
Gambar 1.1 Antena horn
sektoral bidang E
1.2 Geometri antena
horn sektoral bidang E
2.
Karakteristik
Pola radiasi
antena horn
Pola
radiasi suatu antena didefinisikan sebagi suatu pernyataan secara grafis yang
menggambarkan sifat radiasi suatu antena (pada medan jauh) sebagian fungsi dari
arah itu adalah pointing vektor, maka ia disebut sebagai Pola Daya (Power
Pattern).
Dengan melihat pola radiasinya,
antenna Horn digolongkan sebagai antenna directional yang memancar dengan
pengarahan.
Pengukuran Gain
Pada pengukuran gain diperlukan antena standar
untuk membandingkannya. Sektoral bidang-E sama seperti pengukuran pola radiasi,
hasil pengukuran tertinggi akan dibandingkan dengan antena standar. Untuk
menghitung gain pada pengukuran dapat menggunakan rumus berikut :
Gt(dB) = Pt(dBm) – Ps(dBm) + Gs(dBi)
Directivity Antena
Directivity suatu antena
dapat diperkirakan dengan menggunakan pola radiasi yang dihasilkan pada pengukuran pola
radiasi bidang-E dan bidang-H. Sudut tersebut dapat dicari dengan menggunakan
gambar pola radiasi. Dengan menandai titik -3dB pada pola radiasi kemudian
menarik sudut pada titik tersebut.
Persamaan untuk menghitung directivity dapat
menggunakan rumus :
dimana :
θH: sudut
pada titik setengah daya bidang- H (radian)
θE: sudut
pada titik setengah daya bidang-E (radian)
Efisiensi Antena
Perhitungan
efisiensi antena dapat dihasilkan dengan membandingkan gain pada antena
dan directivity. Persamaan untuk menghitung efisiensi dapat menggunakan
rumus
3.
Perancangan
Sebagai informasi antena horn ini beroperasi pada
frekuensi 2,3 GHz. Disini untuk proses perancangan ini yang pertama kali yang
dilakukan adalah merancang dimensi waveguide yaitu dimensi a dan b. Penekanan
tersebut adalah memiliki polarisasi ganda yaitu polarisasi linier horizontal
dan vertikal. Karena memiliki dua buah polarisasi dimensi a dan b yang sama
sehingga menyebabkan karakteristik antara bidang-E dan bidang-H yang hampir
sama. Untuk mengetahui berapa besar dimensi a yang di gunakan maka kita melihat
tabel yang merupakan standart internasional tentang waveguide. Di dalam tabel tersebut terdapat dua dimensi
yaitu waveguide bagian dalam dan juga bagian luar, itu digunakan bila
terdapat dimensi luar dan dalam karena harus di gabung dengan peralatan yang
lainnya, jika tidak yang dibutuhkan hanya dimensi dalamnya saja.
Perancangan Dimensi antena Berdasarkan Perhitungan
Untuk mencari nilai dari panjang gelombang maka
selanjutnya mencari nilai dari panjang gelombang g (λg) dengan menggunakan
rumus sebagai berikut.
Coupling daya terhadap antena ada 2 buah, coupling
vertikal dan coupling horisontal, dengan jarak ¼ λg terhadap dinding short
circuited. Sedangkan dari coupling daya menuju ke pelebaran mulut antena
dengan jarak ½ λg.
Untuk dimensi pelebaran mulut dari pada antena horn
membuat dua buah dimensi yang digunakan untuk perbandingan yaitu dengan panjang
dari R = 2λ dan R = 3λ. Untuk nilai daripada Ae dan Ah, di karenakan memiliki
dua buah polarisasi selain dimensi weveguide a dan b yang sama maka
berlaku juga pada Ae dan Ah nilainya juga sama karena karakteristik antara
bidang-E dan bidang-H hampir mendekati sama Dimensi pelebaran antena 1 dengan
panjang R=2λ. Besarnya panjang R ditunjukkan pada persamaan 3 sebagai berikut: R
= 2λ = 26 cm
R = 2λ = 26 cm
Maka akan didapatkan antena
horn seperti berikut
4.
Aplikasi
Antena horn merupakan antena yang paling banyak
dipakai dalam sistem komunikasi gelombang mikro karena mempunyai gain yang
tinggi, VSWR yang rendah, lebar pita (bandwidth) yang relatif besar, tidak
berat, dan mudah dibuat.
Antena horn digunakan secara luas, diantaranya sebagai
elemen penerima untuk radio astronomi, tracking satelit, serta sebagai pencatu
pada reflektor antena parabola. Jenis antena horn yang sering dipakai dalam
praktek adalah antena horn piramida. Horn dapat dianggap sebagai bumbung
(pandu) gelombang yang dibentangkan sehingga gelombang-gelombang di dalam pandu
tersebut menyebar menurut suatu orde tertentu dan akan menghasilkan suatu
distribusi medan melalui mulut horn sehingga dapat dianggap sebagai sumber
radiasi yang menghasilkan distribusi medan melalui suatu luasan tangkap.
Amplitudo dan fase medan pada bidang mulut horn tergantung pada jenis dan mode
gelombang catu yang masuk ke horn melalui pandu gelombang dan tergantung pada
sifat-sifat horn.
0 comments :
Post a Comment