Twitter Akuisisi TweetDeck

Wednesday, May 25, 2011 | | 0 comments

Kabar yang santer menyebutkan bahwa Twitter akan mengakuisisi TweetDeck sepertinya benar adanya. Pembuat aplikasi klien Twitter terpopuler itu kabarnya telah dibeli Twitter senilai lebih dari USD 40 juta dalam bentuk cash dan saham.

Kesepakatan antara Twitter dan TweetDeck baru saja diresmikan kemarin. Namun Twitter sendiri belum memberikan keterangan terkait dengan akuisisinya ini. Dikutip dari CNN, Selasa (24/5/2011), adapun laporan diresmikannya akuisisi ini bersumber dari salah satu orang internal yang menolak diungkap identitasnya.

"Bagi siapa saja yang ingin tahu, kami belum akan berkomentar mengenai ini," demikian bunyi tweet yang diposting Public Relation Twitter. Sementara itu, Betaworks, investor utama di TweetDeck, juga tidak bisa diubungi untuk diminta komentar.

TweetDeck yang berpusat di London, Inggris dan hanya memiliki 15 karyawan ini diincar banyak perusahaan. Sebelumnya, Ubermedia si pemilik aplikasi Ubersocial, disebut-sebut menawar TweetDeck seharga USD 30 juta. Namun konon, Twitter berupaya menjegalnya dengan menyodorkan harga yang lebih tinggi dari Ubermedia yakni USD 50 Juta.

Upaya Twitter ini kabarnya juga untuk menghambat laju Ubermedia di ranah yang sama dengannya. Apalagi, Ubermedia telah dikenal memiliki UberTwitter, EchoFOn dan Twidroyd yang dinilai berpotensi mengalahkan Twitter.
READ MORE - Twitter Akuisisi TweetDeck

Empty Folder Remover

Tuesday, May 24, 2011 | | 0 comments


Empty Folder Remover 1.1

Folder yang kosong kadang kala terasa lebih sulit dihapus daripada yang berisi banyak file. Hal ini biasanya terjadi karena folder tersebut masih dikunci oleh explorer.exe dan kebanyakan pengguna disarankan untuk menggunakan aplikasi UnLocker. Akan tetapi, setelah menggunakan UnLocker, folder tersebut tidak ada yang menguncinya dan anehnya, setelah dicoba untuk dihapus, tetap saja tidak bisa serta menampilkan pesan "Cannot Delete folder: The directory is not empty".

Dalam command prompt terdapat parameter khusus untuk menghapus folder yang tidak bisa dihapus dengan cara manual atau bisa juga menggunakan sistem operasi lain seperti Linux untuk menghapusnya. Namun tidak semua pengguna memahami dan punya cukup banyak waktu untuk melakukannya. Maka dari itu, Empty Folder Remover dibuat agar dapat memudahkan anda jika mengalami hal yang sama seperti tidak dapat menghapus folder kosong yang terdapat pada local drive atau removable disk anda.








Anda tertarik? Silahkan download disini
READ MORE - Empty Folder Remover

Linux Bisa Jalan di Browser

Friday, May 20, 2011 | | 0 comments

Engine Javascript pada browser generasi terbaru rupanya sudah sangat kuat. Seorang peneliti menggunakan browser untuk mengemulasi PC dan menjalankan sistem operasi Linux.

Hal itu dilakukan Fabrice Bellard, seperti dikutip dari TheRegister, Rabu (18/5/2011). Kernel 2.6.20 sukses dijalankan Bellard di atas browser Mozilla Firefox 4 dan Google Chrome 11.

"Saya melakukannya untuk iseng saja, karena engine Javascript baru itu cukup cepat untuk menjalankan hal-hal yang rumit," ujar Bellard.

Secara tidak langsung, apa yang dilakukan Bellard bisa jadi tolok ukur (benchmark) kemampuan browser generasi terbaru dalam menjalankan Javascript.

Bellard mengatakan V8 (yang digunakan Chrome) menjalankan emulator-nya lebih lambat dibandingkan Jaeger Monkey (yang digunakan Firefox).

Pria yang berada di balik proyek FFmpeg dan QEMU ini menjalankan keduanya pada versi 32 bit di sistem operasi Windows, Mac dan tentunya LInux.

Perangkat hasil emulasi Bellard setara dengan komputer x86 32-bit dengan programmable interrupt controller 8259, programmable interrupt timer 8254 serta UART (universal asynchronous receiver/transmitter) 16450.

Kurang lebih, tutur Bellard, hasil emulasinya itu bisa dibandingkan dengan PC dengan prosesor Intel 486. Tentunya ada beberapa perbedaan, seperti tidak adanya floating point unit.

Selain untuk iseng dan benchmark, Bellard mengatakan emulator itu bisa digunakan untuk beberapa hal. Termasuk, misalnya, proses kriptografi di sisi klien atau memainkan game jadul versi DOS.

info http://bellard.org/jslinux/
READ MORE - Linux Bisa Jalan di Browser

Pembajakan Software Indonesia Tembus USD 1,32 Miliar

Tuesday, May 17, 2011 | | 0 comments

Nilai komersial piranti lunak tanpa lisensi yang diinstal pada komputer di Indonesia diprediksi menembus angka USD 1,32 milliar pada tahun 2010. Adapun untuk tingkat pembajakannya mencapai 87 persen.

Menurut Business Software Alliance (BSA) selaku pihak yang menggawangi riset ini, jumlah kerugian dari software bajakan di 2010 nilainya tujuh kali lebih besar dari nilai kerugian pada 2003, yang diproyeksi 'cuma' di angka USD 157 juta.

Sementara dari sisi tingkat pembajakan, raihan di tahun 2010 juga naik 1%, setelah pada tahun 2009 mencapai 86 persen dengan nilai kerugian mencapai USD 886 juta.

"Meskipun kami telah melihat peningkatan upaya pemerintah Indonesia dan industri teknologi informasi dalam melindungi hak cipta software, namun kami terus menghadapi tantangan besar dalam menekan tingkat pembajakan," kata Donny Sheyoputra, Kepala Perwakilan BSA Indonesia, dalam keterangannya, Jumat (13/5/2011).

Bahkan, lanjutnya, ketika industri TI di Indonesia tumbuh, banyak perusahaan masih belum menyadari mana yang termasuk pemakaian software ilegal.

Nilai komersial dari software ilegal di Asia Pasifik sendiri mencapai USD 18,7 milliar. Sementara secara global, nilai dari pembajakan software melonjak hingga mencapai rekor USD 59 milliar, hampir dua kali lipat sejak 2003.

Setengah dari 116 wilayah yang diteliti pada tahun 2010 memiliki tingkat pembajakan 62 persen atau lebih, dimana rata-rata tingkat pembajakan global mencapai 42 persen yang merupakan tingkat tertinggi kedua selama sejarah penelitian.

Studi pembajakan software global ini adalah riset yang dilakukan oleh BSA bersama IDC untuk ke delapan kalinya. Metodologi yang digunakan dalam studi ini menggabungkan 182 input data terpisah dari 116 negara dan wilayah di seluruh dunia.

Studi tahun ini juga mencakup hal baru yaitu survei opini publik pengguna PC terhadap sikap dan perilaku sosial yang terkait dengan pembajakan software, yang dilakukan oleh Ipsos Public Affairs.

Survei opini ini menemukan dukungan yang kuat terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HKI), dimana tujuh dari 10 responden mendukung untuk membayar inventor atas kreasi mereka agar lebih mempromosikan kemajuan teknologi. Anehnya, dukungan terhadap HKI yang sangat kuat justru datang dari negara-negara dengan tingkat pembajakan yang tinggi.
READ MORE - Pembajakan Software Indonesia Tembus USD 1,32 Miliar

80% Karyawan Google 'Anti' Komputer Windows

Monday, May 16, 2011 | | 1 comments

Sistem operasi Microsoft Windows masih jadi favorit di kalangan perusahaan. Namun tidak demikian halnya dengan Google, di mana mayoritas karyawannya sudah tidak lagi menggunakan OS tersebut.

Salah satu pendiri Google, Sergey Brin, mengestimasi sekitar 80% pekerja Google tak lagi memakai komputer Windows. Ia menyatakan hanya sekitar 20% pekerja raksasa internet ini yang masih mengandalkan OS besutan Microsoft tersebut.

Meski tidak menyebut secara implisit, kemungkinan para karyawan itu memakai Chrome OS, sistem operasi komputer yang dikembangkan Google dan baru saja diperkenalkan baru-baru ini ke konsumen.

"Saya tidak berpikir bahwa ada yang salah dengan Windows. Namun saya kira kompleksitasnya dalam menjalankan komputer sangatlah menyiksa pengguna," kata Brin, dikutip dari Electronista, Jumat (13/5/2011).

Ya, Brin menilai pengoperasian komputer Windows terlalu ribet, misalnya harus instal software, back up data, menginstal anti virus dan sebagainya. Beda dengan Chrome OS yang beroperasi layaknya web browser, di mana aplikasinya terhubung langsung dengan web, demikian juga penyimpanan data.

Brin pun berharap nantinya semua karyawan Google memakai Chromebooks, laptop yang memakai OS Chrome. Chromebooks edisi perdana telah diproduksi Acer dan Samsung dan segera dipasarkan pertama kali di Amerika Serikat.

"Saya berharap tahun depan kami hanya memiliki persentase sangat kecil pekerja yang memakai perangkat selain Chromebooks," pungkas Brin.
READ MORE - 80% Karyawan Google 'Anti' Komputer Windows

Chrome OS, Senjata Google Saingi Microsoft

Friday, May 13, 2011 | | 0 comments

Google resmi memperkenalkan laptop dengan sistem operasi Chrome. Kehadiran pemain baru ini siap meramaikan jagat OS komputer. Rilis laptop Chrome dinilai sebagai tantangan terbuka pada sang penguasa pasar sistem operasi komputer, Microsoft.

Memang jika dibandingkan dengan Microsoft Windows, OS Chrome memiliki beberapa perbedaan mendasar. Dikutip dari Guardian, Kamis (12/5/2011), laptop Chrome bakal terintegrasi dengan layanan online Google yang berbasis cloud.

Berbagai aplikasi di OS Chrome akan bergantung pada koneksi internet dalam pengoperasiannya. OS Chrome pun disebut-sebut beroperasi layaknya web browser, di mana aplikasi di dalamnya terhubung langsung dengan web, demikian juga penyimpanan data.

Google mengklaim OS Chrome memudahkan user karena fungsinya langsung memakai internet, tidak perlu susah-susah menginstall software, memasang anti virus, back up file dan sebagainya. Sepertinya, mereka menyindir komputer berbasis Windows.

"Kompleksitas penanganan komputer menyiksa para pengguna. Secara fundamental, model semacam itu cacat. Sedangkan Chromebook adalah model baru di mana pengaturan komputer tidak cuma tanggung jawab Anda," kata Sergey Brin, salah satu pendiri Google.

Microsoft Windows memiliki pelanggan loyal di kalangan pebisnis. Dan Google pun berusaha memasuki celah ini, dengan klaim bahwa data mereka akan lebih aman disimpan di cloud dibanding PC, yang bisa saja hilang atau dicuri.

Mereka menawarkan pola berlangganan bagi pebisnis dengan biaya USD 28 per bulan. Dengan sistem langganan ini, konsumen dijanjikan mendapat support teknis penuh dari Google.

Sama seperti sistem operasi Android, OS Chrome tersedia gratis bagi vendor yang ingin mengadopsinya. Keberadaan perangkat Chrome diharapkan membuat orang kian banyak mengakses layanan Google dan menguntungkan Google dalam bidang iklan online.
READ MORE - Chrome OS, Senjata Google Saingi Microsoft

Microsoft Membeli Skype USD 8,5 Miliar

Wednesday, May 11, 2011 | | 2 comments

Berita Microsoft akan mengakuisisi Skype akhirnya terbukti kebenarannya, meski prediksi jumlah pembayaran sedikit meleset. Vendor software terbesar di dunia itu telah setuju untuk membeli Skype dengan harga USD 8,5 miliar (sekitar Rp 72 triliun).

Microsoft resmi mengumumkan kesepakatan tersebut dalam rilisnya pada media. Pencaplokan Skype diyakini bakal membuat Microsoft jadi pemain yang kuat dalam layanan komunikasi internet berbasis video dan suara.

Pembelian sejumlah USD 8,5 miliar ini adalah akuisisi terbesar Microsoft dalam tiga dekade terakhir. Akuisisi termahal sebelumnya terjadi kala Microsoft membeli perusahaan marketing digital aQuantive di 2007, senilai USD 6 miliar.

Meski Skype memiliki jumlah utang USD 686 juta, persetujuan tersebut dinilai tetap bakal menguntungkan bagi Microsoft. Diyakini, Skype nantinya akan terintegrasi di Microsoft Live.

Seperti dikutip dari PCWorld, Rabu (11/5/2011), Microsoft menyatakan pula bahwa Skype akan mendukung berbagai lini produk Microsoft seperti Windows Phone 7, Xbox dan Kinect.

"Skype adalah layanan fenomenal yang dicintai jutaan orang di seluruh dunia. Bersama-sama, kami bisa menciptakan masa depan komunikasi real time sehingga memudahkan orang terhubung dengan keluarga, teman, klien dan kolega di seluruh dunia," ucap CEO Microsoft, Steve Ballmer.
READ MORE - Microsoft Membeli Skype USD 8,5 Miliar

WikiLeaks "Bunuh" Osama

Saturday, May 7, 2011 | | 0 comments

Setelah berita tentang Kematian Osama Menimbulkan Spam dan Malware, kali ini akan saya berikan berita tentang Osama lagi yaitu tentang Wikileaks "bunuh" Osama.

Operasi militer rahasia tentara Amerika Serikat yang berujung pada kematian Osama bin Laden disinyalir tidak lepas dari campur tangan WikiLeaks. Situs whistle blower itu disebut-sebut menjadi alasan AS bergerak lebih cepat untuk ‘melumpuhkan’ tokoh teroris nomor satu dunia.

Tech Eye melansir, Kamis (5/5/2011), salah satu informasi kawat yang bocor ke WikiLeaks mengindikasikan bahwa AS sebenarnya telah mendapat petunjuk jika selama ini Osama bersembunyi di wilayah Abbottabad, Pakistan.

Sebuah dokumen dari tahun 2008 yang dirilis Wikileaks terdapat catatan dari proses interogasi seorang warga Libya, Abu al-Libi, yang ternyata pernah berhubungan dengan Osama di Afghanistan.

Ketika dirinya diminta menjadi salah satu pengantar pesan Osama pada 2003, Libi tengah tinggal di Peshawar, Pakistan. Osama meminta Libi berperan sebagai pengantar pesan antara dirinya dengan rekan-rekan lain di wilayah Pakistan.
Pada pertengahan 2003, Osama memindahkan keluarganya ke Abbottabad untuk kemudian bekerja di wilayah itu dan Peshawar.

Libi ditangkap di Pakistan pada 2005 dan akhirnya dipindahkan ke Guantanamo. Organisasi intelejen AS CIA mengklaim telah mengawasi gerak-gerik Osama dengan menyelidiki jaringan para kurir.

Menurut harian Inggris Guardian, jika Osama melihat laporan yang bocor itu di WikiLeaks, pimpinan Al Qaeda itu tentu akan langsung menyadari bahwa CIA hampir menemukan tempat tinggalnya. Oleh karena itu, militer AS disinyalir mempercepat operasi rahasianya sebelum Osama menyadari rencana mereka.
READ MORE - WikiLeaks "Bunuh" Osama

Kematian Osama Menimbulkan Spam dan Malware

Tuesday, May 3, 2011 | | 4 comments

Para ahli keamanan mengatakan kalau berita kematian Osama Bin Laden adalah sebuah keuntungan bagi para pembuat spam dan malware, sebagaimana mereka akan menjadikan berita tersebut sebagai modal penipuan di internet.

Berita kematian Bin Laden hari ini telah menjadi pencarian terpopuler di Google dan trending topic di Twitter. Setelah itu para penipu telah membuat berita palsu untuk situs Google dan jejaring sosial. Demikian seperti yang dikutip dari SC magazine, Senin (2/5/2011).

"Dalam waktu 24 jam, kami berprediksi akan ada 100 juta spam email mengenai kematian Bin Laden. Setiap ada kejadian besar selalu saja diikuti oleh penipuan internet" ujar Steve Martin, SMB director, Symantec.

Martin mengatakan bahwa kematian Bin Laden ini bisa menjadi pemicu dikirimnya malware ke pengguna. "Mereka harus waspada, jangan mengklik likn yang mengarahkan situs berita. Lebih baik ke situs berita terpercaya dan mengetik secara manual link-nya," sarannya.

Martin juga menambahkan kalau penyingkat URL juga rentan, karena mereka menyembunyikan link aslinya.

Sementara itu, Paul Ducklin, Chief Technical Officer dari Sophos mengatakan kalau blackhat search engine optimiser (SEO) kan mulai membuat berita palsu, bahkan situs palsu.

"Kita sudah melihat serangan tersebut ketika peristiwa tunangan Pangeran William dengan Kate Middleton. Kini kita akan melihantnya kembali," ujar Ducklin.

Jika sang penyerang memiliki akses ke sebuah situs, maka mereka juga bisa menggunakan PHP script untuk menipu fungsi anti-malware di mesin pencari seperti Google.

"Bahkan mereka dapat membuat suatu situs palsu terdeteksi sebagai situs asli oleh Google," tambah Ducklin.
READ MORE - Kematian Osama Menimbulkan Spam dan Malware

Silahkan masukkan link anda di sini,, dan jangan lupa pasang link balik