Kerugian Akibat Software Bajakan Mencapai USD 1 Miliar

Friday, April 29, 2011 | |

Kali ini, kembali akan saya bahas berita tentang pembajakan. Setelah sebelumnya saya telah memposting berita tentang 5 negara yang paling banyak membajak game , kali ini yaitu berita tentang kerugian akibat software bajakan.


Pembajakan software di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami tren peningkatan. Jika pada 2008 nilai kerugiannya baru mencapai USD544 juta, di 2009 naik menjadi USD886 juta. Tahun 2010 diprediksi akan mencapai di atas USD1 miliar.

”Trennya memang demikian, dari tahun ke tahun selalu mengalami kenaikan. Tahun 2010 saya prediksi bisa mencapai di atas USD1 miliar,” ujar Kepala Perwakilan Bussines Software Alliance (BSA) Donny A Sheyoputra pada acara talkshow bertajuk "Ketika Harus Memilih: Asli vs Palsu/Bajakan?" sebagai bentuk keresahan terhadap rendahnya penghargaan dan penghormatan terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di Jakarta, Kamis (28/4).

Data yang dikeluarkan secara resmi mengenai jumlah kerugian akibat pembajakan software di Indonesia selama tahun 2010 belum keluar. Biasanya, kata Donny, laporannya akan keluar pada Mei 2011 mendatang.

Meningkatnya pasar PC di Indonesia dinilai menjadi pemicu bertambahnya pasar software bajakan. Apalagi jumlah penjualan PC di 2010 telah mencapai kisaran 3 juta. ”Saya bukannya pesimistis dengan penegakan pemberantasan pembajakan software di tanah air. Namun semakin tinggi permintaan PC, semakin tinggi pula permintaan softwarenya. Dan semakin tinggi pula peluang sebuah software dibajak,” tambahnya.

Dia juga menambahkan, kerugian ini sebagian besar berasal dari aksi perusahaan yang masih menerapkan kebijakan penggunaan software bajakan di lingkup kerjanya. Walaupun tidak bisa dipungkiri juga, dari kalangan end user juga menyumbang kerugian, walaupun tidak sebesar di kalangan korporat.

Dia mencontohkan, apabila 1 perusahaan menengah saja mempunyai sekitar 50 komputer, maka software yang diperlukan misalnya adalah, Microsoft, Office, Autodesk dan lain sebagainya, yang rata-rata lisensinya bisa mencapai USD3.000.

Kerugian juga tidak hanya berasal dari kalangan penyedia lisensi software tersebut karena dalam hal ini negara pun dapat akan mendapatkan sejumlah kerugian yang tidak sedikit.

“Kehilangan pendapatan bisa terjadi di Pajak Penambahan Nilai (PPN), bayangkan dari USD886 juta di tahun 2009, ambil sedikitnya 10%. Berapa banyak kerugian yang akan diderita negara?. Yang secara tidak langsung akan merugikan rakyat banyak juga karena pembangunan bisa tertunda,” sebut Donny.

Untuk itulah, Donny mengharapkan peran serta dari semua pihak, khususnya penegak hukum agar pengguna bajakan, khususnya di kalangan korporat bisa ditekan seminimal mungkin. Caranya, salah satunya dengan sosialisasi mengenai penggunaan dan peredaran software berlisensi.

1 comments :

Beben Koben said...

yaaa itu sudah resiko bos...mo digimanain lagi, emang repot...gekgekgek

Post a Comment

Silahkan masukkan link anda di sini,, dan jangan lupa pasang link balik