Super Hidden folder pada Windows xp

Sunday, February 13, 2011 | | 1 comments

Berikut ini akan saya jelaskan cara untuk melakukan super hidden pada suatu folder di windows xp.
1. Buka cmd / comand prompt
2. Masuk ke drive, tempat folder itu disimpan. Misal pada drive D: . Maka masuk ke drive D dengan mengetikkan D:
3. Kemudian masuk ke folder yang dituju tempat folder disimpan dengan perintah
cd (namafolder)



pada contoh gambar diatas, saya akan melakukan super hidden pada folder Teman2 yang ada dalam folder My Documents.

4. Kemudian lakukan perintah

attrib +s +h (nama folder)



5. Folder tersebut telah berhasil ter-hidden.
6. Untuk menampilkan folder yang terhidden tadi, kita masuk ke control panel >> folder options
7. Pilih tab view, kemudian pilih "show hidden files and folders" dan hilangkan tanda centang pada "hide protected operating system (recommended)". klik ok.



9. sekian dan terima kasih. semoga bermanfaat
READ MORE - Super Hidden folder pada Windows xp

Alasan Mengapa Posisi Huruf di Keyboard Tidak Beraturan

Thursday, February 10, 2011 | | 1 comments

Konon, keyboard tersebut sudah diciptakan sejak tahun 1860an oleh Sholes dan Dunsmore. Awalnya mereka membuatnya berurutan sesuai abjad. Namun, lambat laun seiring dengan meningkatnya kemampuan (kebiasaan) user, kecepatan mengetik menjadi lebih cepat padahal mekanisme mesin saat itu masih sederhana. Akibatnya, (baris) tombol tertentu menjadi sering macet dan menghambat pekerjaan.

Berdasar pengalaman mereka, akhirnya disusunlah keyboard yang sengaja dipersulit dan dibuat tidak efisien agar keyboard tidak mudah jammed. Desain mesin ketik itu kemudian dijual ke Remington untuk diproduksi secara massal tahun 1873. Susunannya terbagi dalam empat baris, baris teratas berupa “23456789-”, baris kedua “QWE.TYIUOP”, baris ketiga “XDFGHJKLM”, dan baris terbawah “AX&CVBN?;R”.

Seiring berjalannya waktu, teknologi berkembang pesat dan masalah tombol keyboard yang sering macet sudah teratasi dengan desain mekanik yang lebih baik. Sejumlah desain keyboard alternatif juga muncul di pasaran. Salah satu yang cukup populer adalah Dvorak Simplified Keyboard (DSK) yang dibuat oleh August Dvorak tahun 1936. Desain itu diklaim merupakan desain yang lebih efisien, cepat, dan egronomis.

QWERTY sebenarnya punya banyak kelemahan seperti membuat tangan kiri Anda overload terutama ketika menulis dalam bahasa Inggris (hal serupa saya rasakan ketika menulis dalam bahasa Indonesia). QWERTY juga membuat kelingking Anda overload. Penelitian menunjukkan bahwa distribusi huruf tidak merata sehingga jari Anda harus menyeberang dari baris ke baris—-bila dihitung jari tukang ketik tipikal akan berjalan lebih dari 20 mil per hari dibandingkan dengan DSK yang hanya 1 mil.

Sayangnya, orang tetap ogah berpaling dari desain “QWERTY” kendati desain tersebut bukan merupakan desain yang terbaik. Sekalipun teknologi sudah bisa mengatasi problem tombol yang nge-jam, orang tetap bertahan dengan desain “QWERTY” bukannya desain lain yang lebih superior. Alih-alih, QWERTY malah dinobatkan menjadi standar internasional di tahun 1966.


Sumber : tahukahkamu.com
READ MORE - Alasan Mengapa Posisi Huruf di Keyboard Tidak Beraturan

CHMOD

Wednesday, February 9, 2011 | | 0 comments

CHMOD adalah kepanjangan dari kata CHange MODe.CHMOD adalah salah satu command yang bisa digunakan dalam UNIX. CHMOD bisa mengganti mode dari sebuah file.
CHMOD diperlukan untuk mengatur apakah sebuah file bisa dilihat oleh siapa, di-tulis oleh siapa, dan di-eksekusi oleh siapa.

Ada tiga jenis permisi atau perijinan yang dapat dirubah yaitu :

  •  r untuk read.
  •  w untuk write.
  •  x untuk execute.

Akses READ memungkinkan suatu file / direktori itu dibaca / ditampilkan isinya. Akses WRITE memungkinkan suatu file / direktori diisi suatu data / informasi tertentu (ditulisi). Dan akses EXECUTE memungkinkan suatu file untuk dijalankan, biasanya untuk file binary / aplikasi / program, dan dengan EXECUTE suatu direktori dapat diakses ke dalam / dimasuki.

Keterangan penomoran dari sebuah permision file :

0 = tidak ada operasi di ijinkan.
1 = permisi untuk melakukan eksekusi atau cd ke satu direktori.
2 = permisi untuk menulis.
4 = permisi untuk membaca.

Setiap file mempunyai permisi untuk owner, group, and user.
Masing-masing pengguna file - apakah itu User, Group atau Other - mempunyai bilangan mode akses masing-masing, dan disusun secara berurutan. Misalnya suatu file mempunyai mode akses 644, berarti mode akses 6 untuk User, 4 untuk Group dan terakhir 4 untuk Other.

Untuk membuat batasan-batasan pada suatu file, kita harus membuat suatu permisi file tersebut dengan cara CHMOD.
misalkan suatu direktori “R” kita mempunyai default permisi 711 maka itu artinya :
7 = 4+2+1 : kamu (pemilik/owner) dapat membaca/menulis/mengeksekusi file.
1 = 1 : semua user di group mu dapat melakukan cd/execute tapi tidak membaca dan menulis.
1 = 1 : semua user bukan group mu dapat melakukan cd/execute tapi tidak membaca dan menulis.

Misalkan direktori /home/rifqi mempunyai permisi 754 artinya :

7 = 4+2+1 : kamu (pemilik/owner) dapat membaca/menulis/mengeksekusi file.
5 = 4+1 : semua user di group mu dapat melakukan cd/execute/read tapi tidak menulis.
4 = 4 : semua user bukan group mu dapat melakukan read tapi tidak menulis dan tidak cd/execute.
READ MORE - CHMOD

History of Internet

Saturday, February 5, 2011 | | 0 comments

    The History of the Internet has precursors that date back to the 19th century, especially the telegraph system, more than a century before the digital Internet became widely used in the second half of the 1990s. The concept of data communication - transmitting data between two different places, connected via some kind of electromagnetic medium, such as radio or an electrical wire - actually predates the introduction of the first computers. Such communication systems were typically limited to point to point communication between two end devices. Telegraph systems and telex machines can be considered early precursors of this kind of communication. The earlier computers used the technology available at the time to allow communication between the central processing unit and remote terminals. As the technology evolved new systems were devised to allow communication over longer distances (for terminals) or with higher speed (for interconnection of local devices) that were necessary for the mainframe computer model. Using these technologies it was possible to exchange data (such as files) between remote computers. However, the point to point communication model was limited, as it did not allow for direct communication between any two arbitrary systems; a physical link was necessary. The technology was also deemed as inherently unsafe for strategic and military use, because there were no alternative paths for the communication in case of an enemy attack.

    As a response, several research programs started to explore and articulate principles of communications between physically separate systems, leading to the development of the packet switching model of digital networking. These research efforts included those of the laboratories of Vinton G. Cerf at Stanford University, Donald Davies (NPL), Paul Baran (RAND Corporation), and Leonard Kleinrock at MIT and at UCLA. The research led to the development of several packet-switched networking solutions in the late 1960s and 1970s, including ARPANET, Telenet, and the X.25 protocols. Additionally, public access and hobbyist networking systems grew in popularity, including unix-to-unix copy (UUCP) and FidoNet. They were however still disjointed separate networks, served only by limited gateways between networks. This led to the application of packet switching to develop a protocol for internetworking, where multiple different networks could be joined together into a super-framework of networks. By defining a simple common network system, the Internet Protocol Suite, the concept of the network could be separated from its physical implementation. This spread of internetworking began to form into the idea of a global network that would be called the Internet, based on standardized protocols officially implemented in 1982. Adoption and interconnection occurred quickly across the advanced telecommunication networks of the western world, and then began to penetrate into the rest of the world as it became the de-facto international standard for the global network. However, the disparity of growth between advanced nations and the third-world countries led to a digital divide that is still a concern today.

    Following commercialization and introduction of privately run Internet service providers in the 1980s, and the Internet's expansion for popular use in the 1990s, the Internet has had a drastic impact on culture and commerce. This includes the rise of near instant communication by electronic mail (e-mail), text based discussion forums, and the World Wide Web. Investor speculation in new markets provided by these innovations would also lead to the inflation and subsequent collapse of the Dot-com bubble. But despite this, the Internet continues to grow, driven by commerce, greater amounts of online information and knowledge and social networking known as Web 2.0.
READ MORE - History of Internet

Sejarah Internet

| | 0 comments

Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon.

Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.

Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Sekitar tahun 1973, DARPA bekerjasama dengan berbagailembaga pendidikan dan institusi reset, memulai program riset untuk menginvestigasi
teknik ddan teknologi yang mamapu menyatukan paket-paket jaringan dalam beragam bentuk. Sasaran utamanaya adalah mengembangakan protocol komunikasi yang memunkinkan Komputer-komputer dapat berkomunikaasi secara transparan
melintasi multi paket jaringan yang terhubung. Ini dikenal dengan “the Internetting project” dan “the system of networks”, yang kemudian melahirkan “Internet”. Pada periode berikutnya pengembangan Internet semakin serius dan terbuka.

Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.
Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet. Saat ini ribuan partisipasian, baik organisasi, vendor, maupun individdu dari berbagai belahan dunia turut terlibat di dalamnya.





READ MORE - Sejarah Internet

Silahkan masukkan link anda di sini,, dan jangan lupa pasang link balik